Gili Meno, Pulau yang memberikan kepuasan bagi Pecinta Liburan Pantai | Gili Meno, Pulau Gili - Lombok NTT
Setelah puas mengelilingi Lombok kemarin, hari ini saya akan menyebrang ke Pulau Gili. Ada terdapat 3 pulau gili; Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan. 2 tahun lalu saya pernah mengunjungi Gili Trawangan, jadi kali ini saya memutuskan untuk berlibur di Pulau Gili Meno saja.
Pagi itu kendaraan yang akan mengantar saya ke pelabuhan penyebrangan ke pulau gili telah siap. Cuaca bagus skali, cerah dan awan beriak riak indah di langit yang sangat biru.
Setelah berkemas, sayapun berangkat menuju ke pelabuhan bangsal, perjalanan sekitar sejaman menyisiri kota Lombok, mendaki melewati jalan jalan menanjak dengan pemandangan lembah lembah cantik dan lagi-lagi segerombolan monyet monyet liar berkeliaran di sepanjang jalan bak perhiasan jalan siang itu.
Setelah hampir sejam, tibalah saya di Bangsal, pelabuhan penyebrangan ke pulau gili. Setelah membeli tiket, akhirnya saya naik ke motor boat dengan kapasitas sekitar 20-30 penumpang.
Walau motor boat dipenuhi dengan berbagai macam angkutan mulai dari manusia, kebutuhan pangan, hewan seperti ayam, dan lain lain, namun semangat saya untuk segera tiba di Gili Meno tak tertahankan. Sekitar 30 menit kami menyebrangi lautan dan rasa senang saya meluap tak tertahankan, tibalah saya di gili meno. Bungalow bungalow cantik, bar dan restoran unik, dan tentu saja pantai lepas pasir putih yang panjang adalah pintu gerbang gili meno. Rasa lepas bebas bahagia.
Saya dijemput tour guide, Olga yang menyarankan saya untuk mengambil spot untuk sunset yang indah di Kafe Sasak yang berada di bagian belakang pulau gili meno dan berhadapan langsung dengan pulau gili trawangan yang sangat terkenal itu. Daftar menupun keluar, dan karna rasa panas tak tertahankan juga rasa kantuk di jam jam tanggung, saya membutuhkan penyegar dahaga juga penghilang rasa kantuk, saya lalu memesan kopi hitam lombok untuk mengatasi kantuk dan Pinneaple salad untuk mengatasi rasa dahaga.
Setelah puas menyaksikan pemandangan indah didepan sasak kafe, tiba tiba pemilik kafe, mas Hadi menyuguhi saya santap siang, ikan bakar sambel khas Lombok dan plecing kangkung, rasa khas Lombok membuat saya semakin betah.
Pulau Gili Meno tidak seramai Gili Trawangan, oleh sebab itu Gili Meno adalah destinasi tepat bagi pasangan muda untuk berbulan madu. Kekenyangan menyantap santap siang, akhirnya saya memutuskan menghabiskan beberapa menit sebelum bersnorkling ria.
Bersnorkling di Gili Meno adalah pengalaman baru untuk saya, menyaksikan secara langsung ikan ikan cantik berenang disekeliling saya, tanaman laut juga karang indah memberi pengalaman berbeda atas berbagai liburan yang pernah saya lakukan. Setelah puas bersnorkling, saya memutuskan ke pantai pasir long beach yang berada disisi delan Pulau Gili Meno. Saya berenang disini dan bermain pasir, sensansinya luar biasa.
Sore itu senja sebentar lagi, itu berarti sunset akan segera di balik pulau gili trawangan. Menurut tour guide saya, menyaksikan sunset dari gili meno sangatlah indah, warna sunset yang membentuk beberapa gradasi warna akan menjadi sebuah pertunjukkan permainan warna yang cantik di langit. Setelah menanti kurang lebih setengah jam akhirnya warna warna cantik matahari terbenam nampak di langit tenggelam dibelakang pulau gili trawangan. Pemandangan yang menggetarkan jiwa, warma oranye bercampur dengan kuning dan merah. Senja itu adalah senja terindah di Gili Meno.
Puas menyaksikan sunset, saya menuju bungalow tempat saya menginap untuk mandi dan bersiap siap untuk makan malam. Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, agenda saya adalah menikmati santap malam di sasak cafe. Malam ini saya hanya memesan nasi capcay karena telah beberapa hari tidak menyantap sayur sayuran. Capcay rasanya berbeda dan tidak sama seperti di restoran cina, capcay disini seperti sup dengan tekstur yang lebih western. Malam ini juga saya banjir dengan cocktail dan tequila, blue lagon, blue sea strong, tequila. Puas nongkrong dan ngobrol di sasak cafe saya memutuskan kembali ke bungalow untuk beristirahat karena besok akan ada hari lain telah menunggu.
Cerah sekali pagi ini, hari ini menunggu sebuah cerita baru. Saya bergegas mandi dan bersiap siap sarapan. Apa yang akan saya lakukan hari ini di gili meno ? Hari ini saya akan mengelilingi Pulau Gili Meno dengan sepeda, yah sepeda. Tak ada alat transportasi motor disini, apalagi mobil. Yang ada hanyalah sepeda dan andong. Setelah sarapan ringan di Sasak Cafe , sayapun memulai petualangan saya dengan bersepeda, saya menyisiri danau, melewati rumah rumah penduduk, dan berputar didepan pelabuhan. Saya menyusuri setiap jalan dengan rasa bahagia dan terpeaona dengan bungalow dan penginapan serta resort cantik. Sejaman dua jam berlalu, capek mengayuh sepeda saya memutuskan kembali ke bungalow bersantai sambil membaca novel.
Mandi dibawah shower disaksikan langit biru, membuat saya jatuh hati dengan sasak island bungalow, desain interior kamar mandi yang tradisional membuat saya nyaman berlama lama di kamar mandi. Puas bermain dengan air tak terasa waktu menunjukkan untuk makan siang.
Makan siang hari itu di sasak cafe dengan makanan lokal, sweet tempe dan plecing kangkung, setelah kenyang saya harus bergegas untuk menyebrang ke Lombok, karena kapal terakhir hanya sampai jam 3 sore, sementara saat itu telah pukul stengah 3. Tiba di pelabuhan Gili Meno saya menaiki perahu motor yang akan mengantar saya kembali ke Pelabuhan Bangsal.
Pulau Gili Meno memberikan saya liburan pantai yang sangat indah. Hampir tak ada spot yang tak indah di Gili Meno. Setiap menit, jam sangat berharga berada di Gili Meno. Suatu saat saya akan kembali ke Gili Meno tentu saja dengan cerita yang lebih indah.
Pagi itu kendaraan yang akan mengantar saya ke pelabuhan penyebrangan ke pulau gili telah siap. Cuaca bagus skali, cerah dan awan beriak riak indah di langit yang sangat biru.
Setelah berkemas, sayapun berangkat menuju ke pelabuhan bangsal, perjalanan sekitar sejaman menyisiri kota Lombok, mendaki melewati jalan jalan menanjak dengan pemandangan lembah lembah cantik dan lagi-lagi segerombolan monyet monyet liar berkeliaran di sepanjang jalan bak perhiasan jalan siang itu.
Setelah hampir sejam, tibalah saya di Bangsal, pelabuhan penyebrangan ke pulau gili. Setelah membeli tiket, akhirnya saya naik ke motor boat dengan kapasitas sekitar 20-30 penumpang.
Walau motor boat dipenuhi dengan berbagai macam angkutan mulai dari manusia, kebutuhan pangan, hewan seperti ayam, dan lain lain, namun semangat saya untuk segera tiba di Gili Meno tak tertahankan. Sekitar 30 menit kami menyebrangi lautan dan rasa senang saya meluap tak tertahankan, tibalah saya di gili meno. Bungalow bungalow cantik, bar dan restoran unik, dan tentu saja pantai lepas pasir putih yang panjang adalah pintu gerbang gili meno. Rasa lepas bebas bahagia.
Saya dijemput tour guide, Olga yang menyarankan saya untuk mengambil spot untuk sunset yang indah di Kafe Sasak yang berada di bagian belakang pulau gili meno dan berhadapan langsung dengan pulau gili trawangan yang sangat terkenal itu. Daftar menupun keluar, dan karna rasa panas tak tertahankan juga rasa kantuk di jam jam tanggung, saya membutuhkan penyegar dahaga juga penghilang rasa kantuk, saya lalu memesan kopi hitam lombok untuk mengatasi kantuk dan Pinneaple salad untuk mengatasi rasa dahaga.
Setelah puas menyaksikan pemandangan indah didepan sasak kafe, tiba tiba pemilik kafe, mas Hadi menyuguhi saya santap siang, ikan bakar sambel khas Lombok dan plecing kangkung, rasa khas Lombok membuat saya semakin betah.
Pulau Gili Meno tidak seramai Gili Trawangan, oleh sebab itu Gili Meno adalah destinasi tepat bagi pasangan muda untuk berbulan madu. Kekenyangan menyantap santap siang, akhirnya saya memutuskan menghabiskan beberapa menit sebelum bersnorkling ria.
Bersnorkling di Gili Meno adalah pengalaman baru untuk saya, menyaksikan secara langsung ikan ikan cantik berenang disekeliling saya, tanaman laut juga karang indah memberi pengalaman berbeda atas berbagai liburan yang pernah saya lakukan. Setelah puas bersnorkling, saya memutuskan ke pantai pasir long beach yang berada disisi delan Pulau Gili Meno. Saya berenang disini dan bermain pasir, sensansinya luar biasa.
Sore itu senja sebentar lagi, itu berarti sunset akan segera di balik pulau gili trawangan. Menurut tour guide saya, menyaksikan sunset dari gili meno sangatlah indah, warna sunset yang membentuk beberapa gradasi warna akan menjadi sebuah pertunjukkan permainan warna yang cantik di langit. Setelah menanti kurang lebih setengah jam akhirnya warna warna cantik matahari terbenam nampak di langit tenggelam dibelakang pulau gili trawangan. Pemandangan yang menggetarkan jiwa, warma oranye bercampur dengan kuning dan merah. Senja itu adalah senja terindah di Gili Meno.
Puas menyaksikan sunset, saya menuju bungalow tempat saya menginap untuk mandi dan bersiap siap untuk makan malam. Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, agenda saya adalah menikmati santap malam di sasak cafe. Malam ini saya hanya memesan nasi capcay karena telah beberapa hari tidak menyantap sayur sayuran. Capcay rasanya berbeda dan tidak sama seperti di restoran cina, capcay disini seperti sup dengan tekstur yang lebih western. Malam ini juga saya banjir dengan cocktail dan tequila, blue lagon, blue sea strong, tequila. Puas nongkrong dan ngobrol di sasak cafe saya memutuskan kembali ke bungalow untuk beristirahat karena besok akan ada hari lain telah menunggu.
Cerah sekali pagi ini, hari ini menunggu sebuah cerita baru. Saya bergegas mandi dan bersiap siap sarapan. Apa yang akan saya lakukan hari ini di gili meno ? Hari ini saya akan mengelilingi Pulau Gili Meno dengan sepeda, yah sepeda. Tak ada alat transportasi motor disini, apalagi mobil. Yang ada hanyalah sepeda dan andong. Setelah sarapan ringan di Sasak Cafe , sayapun memulai petualangan saya dengan bersepeda, saya menyisiri danau, melewati rumah rumah penduduk, dan berputar didepan pelabuhan. Saya menyusuri setiap jalan dengan rasa bahagia dan terpeaona dengan bungalow dan penginapan serta resort cantik. Sejaman dua jam berlalu, capek mengayuh sepeda saya memutuskan kembali ke bungalow bersantai sambil membaca novel.
Mandi dibawah shower disaksikan langit biru, membuat saya jatuh hati dengan sasak island bungalow, desain interior kamar mandi yang tradisional membuat saya nyaman berlama lama di kamar mandi. Puas bermain dengan air tak terasa waktu menunjukkan untuk makan siang.
Makan siang hari itu di sasak cafe dengan makanan lokal, sweet tempe dan plecing kangkung, setelah kenyang saya harus bergegas untuk menyebrang ke Lombok, karena kapal terakhir hanya sampai jam 3 sore, sementara saat itu telah pukul stengah 3. Tiba di pelabuhan Gili Meno saya menaiki perahu motor yang akan mengantar saya kembali ke Pelabuhan Bangsal.
Pulau Gili Meno memberikan saya liburan pantai yang sangat indah. Hampir tak ada spot yang tak indah di Gili Meno. Setiap menit, jam sangat berharga berada di Gili Meno. Suatu saat saya akan kembali ke Gili Meno tentu saja dengan cerita yang lebih indah.
Comments
Post a Comment