Pagi itu saya telah bersiap siap untuk mengelilingi kota Lombok. Lombok adalah tujuan favorit berlibur saya dan karena saya memiliki beberapa hari untuk berlibur sebelum memasuki waktu kerja, saya memanfaatkan beberapa hari untuk mengeksplore lebih jauh wisata di Lombok.
Hari ini saya akan mengunjungi beberapa tempat wisata yang berada didalam kota Lombok.
Pagi itu setelah sarapan di penginapan tempat saya menginap, mobil yang disiapkan guest house tempat saya menginap telah siap untuk mengantar saya berkeliling ke seluruh penjuru Lombok. Tujuan pertama pagi ini adalah Taman Raja Narmada yang merupakan istana Raja Narmada dan berada di tengah kota. Taman Raja Narmada sangat indah dengan tatanan tamannya dan kolam yang berada di tengah taman Narmada. Dan menurut kepercayaan masyarakat setempat di Narmada terdapat air awet muda dan air keaembuhan yang dapat menyembuhkan penyakit. Ketika mengelilingi taman saya menyaksikan sekumpulan orang tengah menunggu giliran untuk mengambil air tersebut. Mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat modern.
Di luar istana Narmada King Garden ada penjaja oleh oleh, mutiara, souvenir, pakaian, dan lain lain. Saya membeli beberapa lembar celana pantai dan sahabat saya memborong mutiara dan perhiasan.
Berkunjung ke Taman Istana Raja Narmada serasa menyaksikan langsung istana raja yang biasanya saya lihat dilayar kaca.
Matahari miring ke kanan, dan perjalanan masih panjang. Saya melanjutkan perjalanan ke pemandian alam suranadi, yang katanya dahulu kala para bidadari senang berendam disini. Pemandian alam Suranadi adalah pemandian alam yang airnya sangat dingin, saya pun tiba di Suranadi, memasuki Suranadi siang itu saya dikejutkan oleh banyaknya monyet yang berkeliaran disepanjang jalan. Pemandangan yang menggemaskan sekaligus menggelikan. Karena hari ink H-1 umat muslin memasuki bulan ramadhan, seluruh tempat pemandian alam di Suranasi siang itu dibanjiri oleh penduduk setempat untuk berekreasi.
Setelah puas di pemandian alam Suranadi, saya melanjutkan perjalanan dengan tujjan Desa Sasak Sade yang berada di Lombok Tengah. Perjalanan dari Suranadi ke Desa Sasak Sade cukup jauh. Kami menempuh perjalanan sejam lamanya hingga akhirnya tiba di desa Sasak Sade, Lombok Tengah. Rumah-rumah adat suku asli Sasak berjejer rapi menyajikan pemandangan masa silam berabad abad lalu. Rumah adatnya terbuat dari jerami dan tanah, sebagian alasnya sudah terbuat dari beton. Anehnya untuk membersihkan rumah itu mereka menggunakan kotoran sapi untuk mengepel lantai tanah rumah tersebut. Saya mengelilingi kampung dan menjumpai begitu banyak pedagang kain tenunan khas sasak sade, souvenir, dan lainnya. Sore itu waktu sudah hampir jam 3, karena keasikan menikmati perjalanan saya sampai lupa makan siang. Setelah puas mengelilingi desa Sasak Sade, sayapun melanjutkan perjalanan mencari tempat makan yang sangat terkenal Nasi Balap Puyung.
Akhirnya makan siang yang ditunggu tunggu, kami tiba di Rumah Makan Nasi Balap Puyung. Tempatnya berada jauh didalam lorong, namun begitu banyak orang yang mengantri untuk menikmati Nasi Balap Puyung, salah satu alasannya pasti masakannya lezat dan melegenda.
Konon asal muasal nama nasi balap puyung bermula sang nenek pemilik rumah makan memiliki cucu seorang pembalap bernama Puyung, pada sebuah perlombaan balapan Puyung memenangkannya dan mentraktir kawan kawannya di warung neneknya, hingga akhirnya warung itu menjadi nasi balap puyung. Meski skarang dimana mana banyak yang mendompleng dibalik nama Nasi Balap Puyung yang terkenal namun cita rasa yang asli tak akan mampu dikalahkan. Siang itu saya menikmati nasi balap puyung super pedas, sungguh makanan yang berbeda yg pernah saya rasakan. Jika kesini dan anda bukan penyuka sambel, pesanlah yang tidak pedis. Setelah kekenyangan dan kepedisan saya berburu untuk melihat sunset di pantai senggigi
Senggigi adalah kawasan yang dipenuhi hotel, resort, bar and restoran. Bisa dibilang di Senggigi semua kebutuhan para pelancong dan wisatawan terpenuhi
Sore itu saya tiba jam 5 di Pantai Senggigi, dengan tujuan ingin menyaksikan matahari terbenam di ujung pantai dibelakang Gunung Agung Bali. What a beautiful sunset in a perfect place.
Sore itu adalah sore terindah yang pernah ada, menyakaikan sunset berwarna oranye bercampur kuning. Setelah puas melihat sunset, perut rasanya sudah harus diisi kembali, saya ingin menikmati ayam taliwang malam ini.
Sore menjelang malam, kami terjebak kemacetan di Senggigi, setelah terjebak macet sejaman, akhirnya kami tiba di warung yang menyajikan ayam taliwang. Kata orang jika ke Lombok jangan lupa untuk menyantap ayam taliwang yang sangat terkenal. Dan sayapun kekenyangan. Waktu sudah menunjukkan jam 8, badan terasa lelah namun hati sangat puas mengelilingi Lombok. Sayapun kembali ke guest house untuk beristirahat dan bersiap untuk petualangan baru keesokan hari.
Hari ini saya akan mengunjungi beberapa tempat wisata yang berada didalam kota Lombok.
Pagi itu setelah sarapan di penginapan tempat saya menginap, mobil yang disiapkan guest house tempat saya menginap telah siap untuk mengantar saya berkeliling ke seluruh penjuru Lombok. Tujuan pertama pagi ini adalah Taman Raja Narmada yang merupakan istana Raja Narmada dan berada di tengah kota. Taman Raja Narmada sangat indah dengan tatanan tamannya dan kolam yang berada di tengah taman Narmada. Dan menurut kepercayaan masyarakat setempat di Narmada terdapat air awet muda dan air keaembuhan yang dapat menyembuhkan penyakit. Ketika mengelilingi taman saya menyaksikan sekumpulan orang tengah menunggu giliran untuk mengambil air tersebut. Mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat modern.
Di luar istana Narmada King Garden ada penjaja oleh oleh, mutiara, souvenir, pakaian, dan lain lain. Saya membeli beberapa lembar celana pantai dan sahabat saya memborong mutiara dan perhiasan.
Berkunjung ke Taman Istana Raja Narmada serasa menyaksikan langsung istana raja yang biasanya saya lihat dilayar kaca.
Matahari miring ke kanan, dan perjalanan masih panjang. Saya melanjutkan perjalanan ke pemandian alam suranadi, yang katanya dahulu kala para bidadari senang berendam disini. Pemandian alam Suranadi adalah pemandian alam yang airnya sangat dingin, saya pun tiba di Suranadi, memasuki Suranadi siang itu saya dikejutkan oleh banyaknya monyet yang berkeliaran disepanjang jalan. Pemandangan yang menggemaskan sekaligus menggelikan. Karena hari ink H-1 umat muslin memasuki bulan ramadhan, seluruh tempat pemandian alam di Suranasi siang itu dibanjiri oleh penduduk setempat untuk berekreasi.
Setelah puas di pemandian alam Suranadi, saya melanjutkan perjalanan dengan tujjan Desa Sasak Sade yang berada di Lombok Tengah. Perjalanan dari Suranadi ke Desa Sasak Sade cukup jauh. Kami menempuh perjalanan sejam lamanya hingga akhirnya tiba di desa Sasak Sade, Lombok Tengah. Rumah-rumah adat suku asli Sasak berjejer rapi menyajikan pemandangan masa silam berabad abad lalu. Rumah adatnya terbuat dari jerami dan tanah, sebagian alasnya sudah terbuat dari beton. Anehnya untuk membersihkan rumah itu mereka menggunakan kotoran sapi untuk mengepel lantai tanah rumah tersebut. Saya mengelilingi kampung dan menjumpai begitu banyak pedagang kain tenunan khas sasak sade, souvenir, dan lainnya. Sore itu waktu sudah hampir jam 3, karena keasikan menikmati perjalanan saya sampai lupa makan siang. Setelah puas mengelilingi desa Sasak Sade, sayapun melanjutkan perjalanan mencari tempat makan yang sangat terkenal Nasi Balap Puyung.
Akhirnya makan siang yang ditunggu tunggu, kami tiba di Rumah Makan Nasi Balap Puyung. Tempatnya berada jauh didalam lorong, namun begitu banyak orang yang mengantri untuk menikmati Nasi Balap Puyung, salah satu alasannya pasti masakannya lezat dan melegenda.
Konon asal muasal nama nasi balap puyung bermula sang nenek pemilik rumah makan memiliki cucu seorang pembalap bernama Puyung, pada sebuah perlombaan balapan Puyung memenangkannya dan mentraktir kawan kawannya di warung neneknya, hingga akhirnya warung itu menjadi nasi balap puyung. Meski skarang dimana mana banyak yang mendompleng dibalik nama Nasi Balap Puyung yang terkenal namun cita rasa yang asli tak akan mampu dikalahkan. Siang itu saya menikmati nasi balap puyung super pedas, sungguh makanan yang berbeda yg pernah saya rasakan. Jika kesini dan anda bukan penyuka sambel, pesanlah yang tidak pedis. Setelah kekenyangan dan kepedisan saya berburu untuk melihat sunset di pantai senggigi
Senggigi adalah kawasan yang dipenuhi hotel, resort, bar and restoran. Bisa dibilang di Senggigi semua kebutuhan para pelancong dan wisatawan terpenuhi
Sore itu saya tiba jam 5 di Pantai Senggigi, dengan tujuan ingin menyaksikan matahari terbenam di ujung pantai dibelakang Gunung Agung Bali. What a beautiful sunset in a perfect place.
Sore itu adalah sore terindah yang pernah ada, menyakaikan sunset berwarna oranye bercampur kuning. Setelah puas melihat sunset, perut rasanya sudah harus diisi kembali, saya ingin menikmati ayam taliwang malam ini.
Sore menjelang malam, kami terjebak kemacetan di Senggigi, setelah terjebak macet sejaman, akhirnya kami tiba di warung yang menyajikan ayam taliwang. Kata orang jika ke Lombok jangan lupa untuk menyantap ayam taliwang yang sangat terkenal. Dan sayapun kekenyangan. Waktu sudah menunjukkan jam 8, badan terasa lelah namun hati sangat puas mengelilingi Lombok. Sayapun kembali ke guest house untuk beristirahat dan bersiap untuk petualangan baru keesokan hari.
Comments
Post a Comment